Inspirasi Daun Ubi


Inspirasi Bisnis bisa datang dari mana saja ...
Sama seperti bisnis AYAM COBEK MAK WO

So you know guys
Ini lanjutan tulisan sebelumnya ... Episode 1-nya bisa baca DISINI

Balik ke AYAM COBEK MAK WO
"Ayam" ... tahulah anda ... itu sebangsa unggas yang cukup nge-hits ... Haha
"Cobek" ... idem ... maksudnya sama tahu
Nah kalau "Mak Wo" ? ... adalah panggilan yang sangat familiar kepada seorang ibu yang juga merupakan seorang kakak tertua.

Sosok Mak Wo di bisnis ini adalah ibunda dari pemilik warung AYAM COBEK MAK WO.
Saya percaya bahwa nama itu membawa barokah
Dan saya pun yakin bahwa PENAMAAN BISNIS ini adalah penghormatan kepada sang Ibu.

Maaf ... sekali lagi saya bukan pakar bisnis, I'm just an ordinary man.
Sejujurnya saya kurang nyaman dengan brand bisnis yang menggunakan kata-kata kurang pantas
Terkesan hanya sebagai sensasi belaka ....
(Anda boleh gak sepakat bro ,,,, )

Next ... Ayam sangat populer
Bisa diolah dalam banyak cara yang mungkin nyaris sama dari warung ayam kebanyakan
Ada strategi yang dilakukan founder dari AYAM COBEK MAK WO

Sebutlah nama Kak Hepy
Ini Bidadari pertama di bisnis ini
(saya kan sudah sebut di episode 1 kalau ada bidadari di balik kuliner ini)

Beliau yang menjadi inisiator Ayam Cobek Mak Wo sekaligus "think tank"-nya
Salah satu yang dilakukan adalah OBSERVASI resep lama Melayu, dan coba di-mix-kan dengan bumbu dan selera modern.
Apa yang saya lihat? ... Membuat cita rasa yang UNIK sebagai senjata bisnis kuliner

Sudah ditentukan pula bahwa Ayam Cobek adalah menu ANDALAN
(Menurut saya ini penting sebagai trademark bisnis)
Jika kemudian bicara ada yang diandalkan, bukan berarti tidak butuh dukungan.
Pilihan menu dukungan adalah makanan "sejuta umat" mie ayam dan bakso.

Saya sudah sebut bahwa mie ayam dan bakso adalah menu yang merakyat
Namun alasan yang lebih pasti dituturkan oleh Bidadari ke-2 dari bisnis ini yaitu Kak Mega
(Enak kan jadi CEO RagamInfo ... ketemu bidadari dimana-mana .. Haha)

Kak Mega ini co-founder sekaligus juga adik kandung Kak Hepy
Beliau sampaikan bahwa di Batam (baca : lokasi bisnis ini) cuaca tidak menentu.
Kadang panas kadang hujan. Mau keluar makan siang kadang hujan. Malam juga kadang hujan.
Masyarakat keluar rumah bisa jadi bukan pada jam makan siang atau makan malam.
Mereka lebih memilih makan "berat" di rumah, sehingga saat keluar rumah hanya mencari persinggahan untuk makan yang tidak terlalu berat seperti mie ayam atau bakso.
(Komentar saya ... ada pengamatan KONDISI ALAM dan PERILAKU KONSUMEN)

Selanjutnya mengapa menu andalan adalah ayam cobek?
Kak Mega bicara blak-blakan di depan saya ....

Kami bukan dari kalangan keluarga kaya
Ibu kami (baca : Mak Wo) punya 5 anak
Ayah bekerja sebagai admin di sebuah perusahaan.
Kondisi ekonomi keluarga kami selalu pas-pasan
Tapi alhamdulillah anak-anak Mamak bisa tumbuh dengan baik
Karena DAUN UBI

Whaaaaat ......? 
(Bayangkan ekspresi kaget saya, kayak aktor sinetron kacangan yang tayang rutin di TV .. Hihi)

inspirasi daun ubi

Ya ...
Daun ubi (daun singkong) menjadi lauk andalan masa kecil Kak Hepy dan Kak Mega.
Hanya daun ubi dan sambal yg mampu mereka makan kala itu.
Untuk anda tahu, sambal buatan Mak Wo tidak ada duanya ...

Pengalaman hidup yang mereka jalani itulah yang menjadi INSPIRASI bisnis.
Tidak semata-mata untuk bernostalgia, tapi ada hal lain yang lebih penting.
Mereka ingin melawan image bahwa ayam hanya "berteman" dengan lalapan mentah yg sering mereka gunakan untuk cuci tangan (baca : kemangi)
(Saya harus tertawa mendengar penuturan Kak Mega ... bisa diprotes "fans" kemangi)

"Teman" ayam yang lain adalah sambal tomat.
Sambal ini jadi sambal yang (terlalu) gampang dijumpai di semua warung ayam penyet.
Sehingga mereka kembali terinspirasi oleh sambal buatan Mak Wo, sebagai NILAI TAMBAH kuliner yang disajikan.

Ide tak berhenti disitu ...
Kebun Ayah mereka-pun jadi sumber inspirasi tiada henti.
Ini cerita Kak Mega selanjutnya

"Ayah berkebun sejak 2010.
Beliau menanam ubi, timun, dan cabe setan.
Itu makanan sehari-hari keluarga kami. (Sambil tertawa ... )
Juga ada kacang panjang.
Jadilaaahhh ..... Kombinasi lalapan Mak Wo.
Daun ubi, kacang panjang, timun, ikan asin, dan petai ... makanan favorit sejagat raya !!!
(Tertawa lagi .... )"


Komentar saya ... IDE ORISINAL
(Sambil membayangkan PETAI .... huaaaaaaa .... saya juga sukaaaa)

Hal lain ...
LOGO DAGANG ... Kak Hepi merancang sendiri
Bolak balik ganti ...
Intinya ingin menampilkan sosok wanita berkerudung karena ada keinginan bahwa kuliner mereka adalah kuliner rakyat, untuk semua kalangan, tidak ekslusif, tidak ada kesenjangan sosial.
Karena mereka sadar bahwa mereka berasal dari keluarga "biasa-biasa" saja.

Itulah intinya .. PANGSA PASAR mana yang AYAM COBEK MAK WO bidik !

Untuk anda tahu bahwa mereka merasakan banyak hambatan pada saat merancang dan akhirnya me-launching bisnis ini.
Tidak ada dari mereka yang berlatar belakang bisnis.
Namun, tutur Kak Mega, Kak Hepy itu tipe orang yang banyak ide dan detail.

Di sisi lain tipikalnya adalah pendiam (jarang bicara dengan orang lain), tapi suka ngomong sendiri. Hahaha jangan berpikir negatif ... maksudnya ide yang berlintasan di kepala Kak Hepy bisa jadi baru beliau pikirkan sendiri. Didiskusikan sendiri ... makanya ngomong sendiri
Begitu sudah dirasa cukup, barulah beliau sampaikan ke Kak Mega seperti layaknya "air bah"

Bagaimana dengan strategi bisnisnya ?
Awal pembukaan, mereka mengadakan PROMO HARGA 5000.
Penyambutan RAMAH kepada tamu juga dilakukan.
Juga ada sesi FOTO untuk para pelanggan yang di-upload di media sosial.

Selain itu ...
AYAM COBEK MAK WO juga menyediakan HIGH CHAIR (kursi tinggi)
Mungkin ini menjadi satu-satunya tempat makan di daerah Batu Besar, Kota Batam yang memiliki fasilitas kursi anak-anak.
Sekaligus sebagai ekspresi kecintaan Kak Hepy pada anak-anak.

Juga ada space NOBAR (Nonton Bareng). karena Batam sebagai kota industri membawa konsekuensi banyak karyawan proyek. Dan "nobar" adalah hiburan bagi para pekerja.


Cerita terakhir ...
AYAM COBEK MAK WO adalah bisnis KOLABORASI KELUARGA Mak Wo.

Modal bisnis dari suami Kak Hepy
Pendiri sudah saya sebutkan tadi ... Kakak beradik Hepy dan Mega.
Chef ... Kak Rahmat (saudara kandung mereka)
Meja kursi warung ... jadi urusan M.Solehin (si bungsu) yang kebetulan ahli furniture
Last but not least ... ada juga Kak Reni (saudara sepupu) sebagai peracik "bumbu rahasia"


Semoga jadi inspirasi
Aamiin


Yk - Mei 07, 2017



Share this

Related Posts

Previous
Next Post »
Give us your opinion