Tahukah Anda : Tere Liye

Boleh jadi, kita itu harus belajar dari dibenci lebih dulu,
untuk paham arti kasih sayang dan kepedulian.

Belajar sendiri dan kesepian,
untuk paham arti kebersamaan dan menghargai setiap detiknya.
Belajar dari dikhianati dan disakiti, 
untuk mengerti arti kesetiaan dan komitmen.Boleh jadi demikian….
Tapi sungguh beruntung, yang bisa memahami tiga hal tersebut, 
tanpa harus melewati rasa sakit sebelumnya.

Deretan kalimat di atas pernah "mengganggu" saya di aplikasi LINE sekitar setahun lalu.
Mengganggu karena tiap hari datang dengan berbagai quotes
yang kebanyakan romantis dan bikin klepek-klepek
Hahaha ...

Akhirnya saya non aktifkan, maklum terganggu.
Tapi hari ini mendadak saya ingin tahu lebih jauh tentang Tere Liye si pemilik quotes.
Karena hati saya sedang dipenuhi cinta ... hihihi
Setelah menulis sosok sastrawan legendaris Indonesia Sapardi Djoko Damono DISINI

penulis tere liye
Sumber : pidas81.org
Tere Liye, menurut Wikipedia, lahir di Lahat Sumatera Selatan pada 21 Mei 1979 dari keluarga sederhana.
Orang tuanya petani biasa di pedalaman Sumatra.

Beliau meyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di SDN 2 Kikim Timur dan SMPN 2 Kikim, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan. 
Lalu melanjutkan sekolahnya ke SMAN 9 Bandar Lampung, Provinsi Lampung. 
Setelah lulus, ia meneruskan studinya ke Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 
Kegiatannya setelah selesai kuliah banyak diisi dengan menulis buku-buku fiksi.

Beberapa karyanya yang pernah diangkat ke layar kaca yaitu "Hafalan Shalat Delisa" dan "Moga Bunda Disayang Allah".
Meskipun beliau bisa meraih keberhasilan dalam dunia literasi Indonesia, kegiatan menulis cerita sekedar menjadi hobi karena sehari-hari ia masih bekerja kantoran sebagai akuntan.

Dalam http://www.kompasiana.com/hmcahyo disebutkan 15 Fakta tentang Tere Liye :
  1. Seorang Lelaki – ya, Tere Liye adalah seorang lelaki bukan perempuan apalagi waria :D – karena ternyata ada sebagian orang – dulu termasuk saya – yang menyangka Tere Liye itu seorang perempuan. 
  2. Warga Negara Indonesia – Dulu saya mengira bahwa Tere Liye itu adalah penulis asing yang yang karyanya diterjemahkan di dalam bahasa Indonesia. Faktanya – ketika dia bercerita tentang masa kecilnya – dia berasal dari pedalaman Sumatera yang bapaknya berprofesi sebagai petani 
  3. Nama Pena – ketika pertama kali saya ketemu dan mempekenalkan diri dia mengatakan “Darwis, tapi nanti panggil Tere saja...!” Ya, Tere Liye memang nama pena dari Darwis. 
  4. Suka Menyebut Nama Aslinya – ketika bercerita masa kecilnya, terutama dia sering menyebut nama “Darwis, bukan tere liye” – 
  5. Bahasa India – meski saya tidak mendapatkan dari yang bersangkutan tentang arti tere liye, saya menemukan bahwa Tere Liye berasal dari bahasa India. Dan Ketika saya Ketikkan kata Tere Liye di Google makas saya menemukan Tere Liye adalah Theme Song dari Film Veer Zaara – yang dibintangi oleh Sharukh Khan dan Preity Zinta. Dan arti Tere Liye adalah – untukmu – ini tautan theme song yang saya sebutkan tadi di sini. 
  6. Seorang Akuntan – ketika saya sebut penulis yang produktif dia mengelak, dengan menyebutkan bahwa dia lebih suka disebut seorang akuntan. 
  7. Menulis Cuma Hobi – Karena dia seorang akuntan, maka menulis adalah cuma sekedar hobi di sela-sela waktu kerjanya. 
  8. Masih Ngantor – Nah, karena dia seorang akuntan maka – dia masih ngantor di hari-hari kerja pada umumnya – bukan sebagaimana kebanyakan penulis yang sudah terkenal – yang total kesibukannya dari adalah untuk menulis. 
  9. Novelnya Belasan – meski menulis menulis cuma sebagai hobi, tapi nyatanya novel-novelnya jumlahnya paling tidak ada 16. 
  10. Biodatanya “gelap” – hehe... di setiap bukunya, Tere Liye jarang menampilkan biografinya, yang ada justru alamat blog bahkan ketika memulai acara talk show dan saya minta memperkenalkan diri dia malah langsung memulai materinya ;) 
  11. Blog PR 1 : meski cuman ada satu biji postingan di blog faktanya blog tersebut punya Page Rank 1 di Google 
  12. Pakai Kupluk dan Baju Casual – sebelum acara saya mencoba googling mencari informasi tentang sosok tere liye dan saya mendapati bahwa dari sekian banyak postingan blogger-blogger memang menyebutkan bahwa Tere Liye lebih suka pakai sweater, kaos oblong, sepatu kets dan tak lupa kupluk (semacam topi rajutan yang biasa dipakai untuk naik gunung) 
  13. Email vs No Hape – lebih suka memberi alamat email daripada no hape  
  14. Temanya Novelnya bervariasi: kebanyakan orang menyangka tema novel Tere Liye hanya berkisar masalah keluarga – padahal ada juga yang temanya tentang Politik dan Roman Pop. Bahkan dia meledek seorang cowok peserta talk show ketika minta tanda tangan dengan menyodorkan buku yang berjudul “Sepotong Hati yang Baru” – “ Loh kamu cowok kok suka baca buku kek yang ini, harusnya yang Negeri Para Bedebah itu..” 
  15. Hafalan Shalat Delisa – “novel belum kelar” – menurut pengakuannya bahwa novel Hafalan Shalat Delisa ternyata sebenarnya belum selesai, dan masih ingin menceritakan lagi tentang masa remaja Delisa - tetapi karena sudah tidak menemukan lagi ide untuk meneruskan maka dia tulis kata TAMAT di akhir kata yang ke 50.000 (lima puluh ribu) 

Ingat ...
Fakta tersebut ditulis tahun 2013.
Artinya bisa jadi saat ini berubah ...
Googling sendiri dah ...


Yk - Jun 29, 2017


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »
Give us your opinion