Showing posts with label Bisnis. Show all posts
Showing posts with label Bisnis. Show all posts

Tips Menjaga Komunikasi dengan Pelanggan di Tengah Pandemi

Wabah pandemi Covid-19 memang memberi pukulan telak di berbagai sektor.
Pola hidup yang akrab dengan physical distancing, social distancing, cuci tangan, dan masker menjadi perhatian khusus dalam kehidupan sehari-hari.

Hal sama terjadi pada sektor bisnis, baik kecil, menengah, maupun perusahaan besar.
Twitter Inc. telah menyatakan memberikan kesempatan work from home (WFH) bagi karyawannya dalam waktu tak terbatas, sementara Google dan Facebook juga telah mengambil kebijakan WFH bagi pegawainya hingga akhir tahun.

Bagaimana dengan bisnis anda? Apakah mengalami problem yang sama?
Beberapa tips tentang menjaga eksistensi bisnis di masa pandemi virus corona saat ini mungkin bisa diterapkan.

komunikasi digital dengan pelanggan
Sumber: pxhere.com

Mengenal Facebook Pay


Facebook Pay diluncurkan pada November 2019, dan bisa digunakan di lintas platform milik Facebook Inc., yakni Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Lewat platform ini, pengguna dapat melakukan pembayaran secara online tanpa harus keluar dari aplikasi. Langkah Facebook ini mengikuti jejak Apple yang telah meluncurkan Apple Pay dan Google dengan Google Wallet.

Facebook mengatakan bahwa sistem pembayaran digital ini akan diekspansi secara lebih luas ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia yang merupakan salah satu pasar terbesar di dunia untuk Facebook dan WhatsApp, yang mencakup lebih dari 100 juta pengguna. Diskusi tentang Facebook Pay di Indonesia juga telah dilakukan Facebook dengan perusahaan-perusahaan fintech di Indonesia sejak Agustus 2019 lalu.

"Sistem pembayaran digital ini akan membuka peluang besar bagi pertumbuhan bisnis," kata juru bicara Facebook.

facebook pay

Tips agar “bekerja dari rumah” menjadi efektif bagi Anda

Artikel ini pertama kali diposting di The Keyword
oleh Laura Mae Martin, Executive Productivity Adviser, Google
(Saya copas apa adanya...)
__________

Dalam pekerjaan saya di Google, saya memberikan saran kepada setiap orang mengenai cara menggunakan waktu mereka seefisien mungkin. Ketika bekerja dari rumah, strategi produktivitas saya jauh lebih penting karena saya tidak memiliki struktur yang biasa dilakukan di kantor sehari-hari, seperti melakukan perjalanan ke kantor, menghadiri rapat, atau menyapa rekan kerja. Ketika rumah Anda menjadi kantor, Anda perlu mempelajari rutinitas yang benar-benar baru.

Menyelesaikan pekerjaan walaupun tidak berada bersama rekan satu tim secara fisik telah menjadi kebiasaan di Google selama beberapa waktu (faktanya 39 persen rapat di Google melibatkan karyawan dari dua kota atau lebih). Namun, mungkin tidak demikian bagi semua orang, dan banyak orang di seluruh dunia kini berada dalam situasi kerja yang baru. Jadi, saya coba kumpulkan beberapa tips produktivitas terbaik saya—di mana pun Anda bekerja—dan beberapa hal yang saya pelajari tentang cara menyelesaikan semua pekerjaan dari rumah.

kerja dari rumah
Sumber: rumah.com

WhatsApp Business untuk Usaha Kecil

Memang bukan berita baru ...
Tapi tidak ada salahnya saya tulis artikel tentang WhatsApp Business (WA Bisnis) kan?
Bisa jadi ada diantara anda yang belum mencobanya.

Aplikasi Android WA Bisnis di-launching pada tanggal 18 Januari 2018 lalu.
Dan Indonesia menjadi salah satu pasar yang dipilih selain Italia,Meksiko, Inggris dan A.S.,
menjelang peluncuran untuk seluruh dunia.

MAX CLING Inspirasi Tanpa Batas

“Saya tak tahu, berapa waktu yang tersisa untuk saya. 
Satu jam, satu hari, satu tahun, sepuluh, lima puluh tahun lagi? 
Bisakah waktu yang semakin sedikit itu saya manfaatkan untuk memberi arti keberadaan saya sebagai hamba Allah di muka bumi ini? 
Bisakah cinta, kebajikan, maaf dan syukur selalu tumbuh dari dalam diri, saat saya menghirup udara dari Yang Maha?”
― Helvy Tiana Rosa, Risalah Cinta

Saya jadi ingat rangkaian kalimat tersebut saat bertemu dengan mbak Novi Nur Aini
pemilik brand MAX CLING.
Wanita muda belia kelahiran bulan November 
Persis seperti saya, hanya beda tahun ....
Hahaha 

Dari DPR ke DPR

Quote “Life is a struggle, there is no life without a struggle”
sedemikian akrab di telinga saya ...
"Hidup adalah perjuangan, tiada kehidupan tanpa berjuang"
Sedemikian lekat hingga terasa hilang makna

Sumber : quotefancy.com

Saya wajib bersyukur ...
Ada beberapa teman yang mengusik saya, tidak lewat kata-kata yang seolah di luar kepala
Melainkan lewat kisah yang menginspirasi
Membuat saya tertunduk ...
Dan berbisik ... "Saya belum sekuat mereka ..."

Atas ijin mbak Ika, owner DAPUR AULIA (profilnya ada DISINI)
saya mencoba menulis ulang perjalanan beliau sejak 7 tahun lalu

Mbak Ika adalah seorang Ibu Rumah Tangga
Istri dari seorang anggota DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
Yang dalam bayangan saya adalah kehidupan yang serba kecukupan
Penuh fasilitas dan bergelimang kehormatan
(Kan saya sering dengar sapaan ... Anggota Dewan yang Terhormat )

Sejak suami menyudahi masa kerja sebagai anggota dewan pada September 2009.
Beliau berdua belum berpikir sama sekali mau apa, mau bagaimana ...
Sementara 2 putera mereka masih usia balita.
Waktu tak mau menunggu, dan tak terasa sudah menapaki akhir tahun.

Mungkin anda berpikir mirip saya :
"Anggota Dewan kan cukup punya tabungan, bisalah untuk modal usaha"
Tapi saya akhirnya menarik kembali pernyataan saya, setelah mbak Ika bicara :
"Suami saya anggota dewan, tapi kami gak punya apa-apa.
Saking jujurnya beliau. Bahkan pembantu aja kami gak punya.
Takut gak bisa bayar"

Keputusan pulang kampung diambil pada bulan Desember 2009.
Hijrahlah beliau berdua dari Semarang ke Purwokerto.
Bukan tanpa beban pikiran.
Mengingat beliau berdua sedang tidak ada pekerjaan.

Mbak Ika akhirnya melamar kerja ...
dengan keberanian ekstra
karena yang dituju adalah perusahan Ibunya sendiri.

Ibunda beliau adalah pengusaha catering yang sudah berjalan selama 20 tahunan.
Hasilnya ... lamaran sebagai karyawan ditolak
Iya ... DITOLAK
Entah apa pertimbangan sang Ibu

Ayooo lah ....
Jangan buru-buru nyanyi ...
"Teganya ... teganya ... " .... Hahaha

Ibunda menolak, tapi menawarkan alternatif
yaitu ajakan sebagai partner.
Partner untuk pengelolaan snack dengan brand sendiri.
Bijaknya Ibunda beliau ...
Jadi ingat ada kata-kata "Berilah kail, jangan ikannya ..."

Seperti mendapat energi baru ...
Bergeraklah mbak Ika dengan segala daya upaya dibantu suami tercinta.
Walaupun suami beliau dulu adalah anak anggota dewan selama bertahun-tahun di masa Orde Baru. Bahkan sang suami juga pernah merasakan sendiri berstatus sebagai anggota dewan.
Tapi saat itu bukan siapa-siapa lagi. Dan beliau berdua bekerja sama.

Mbak Ika mengelola usaha, suami handle urusan anak.
Di sela waktu membantu mbak Ika untuk urusan delivery order.
Juga untuk urusan belanja keperluan bisnis.

Sejak awal mengibarkan "bendera snack" untuk kepentingan catering sang Ibu.
(entah gambar benderanya apa ... mungkin lemper atau yang lain ... hehehe)
Mbak Ika juga memberanikan diri untuk "jual diri" di media sosial

Jangan mikir macem-macem bro ...
Jual diri maksudnya menjual sendiri snack homemade beliau.

Langkah demi langkah dijalani
dari sekedar memenuhi pesanan ibu,
hingga akhirnya harus berlari karena semakin banyak order.
Seiring dengan kepercayaan para pelanggan yang semakin tinggi.
Dari pesanan seminggu sekali hingga ribuan dalam sehari.

Masa-masa sibuk tetapi penuh semangat itu bertahan selama 4 tahun
Tahun 2014 mbak Ika tak kuasa menolak takdir
Vonis terkena endometriosis, kista dan myoma keluar dari mulut dokter.

Sampai bulan Oktober 2014, keluar masuk rumah sakit dengan tabah dijalani.
Dan kembali ... Allah punya kehendak lain ...
Dokter memutuskan mengangkat rahim mbak Ika.
Inilah momentum, beliau harus total berhenti bekerja.

Beliau harus bed rest selama 1,5 bulan.
Sementara jahitan operasi masih terasa sakit,
mengalami perdarahan sampai 2 minggu, mual muntah, gak bisa makan ...
menjadi ujian kesabaran untuk beliau dan suami.
Masih ditambah putera beliau yang menderita demam berdarah,
di saat mbak Ika belum pulih sepenuhnya

Allah selalu punya rencana baik ...
Mbak Ika bertutur ke saya :
"Alhamdulillah.. suami yang tadinya total bantu usaha di Mei 2014 kembali bekerja.
Suami meminta saya rehat pasca operasi.
Apalagi di 2015 anak pertama saya harus mengikuti begitu banyak kegiatan ekstra terkait sekolahnya"

Hampir 2 tahun tanpa aktivitas kerja,
kembali menjadi ibu rumah tangga yang hanya menangani urusan domestik.
membuat mbak Ika gerah.
Apalagi saat memandang modal peralatan yang menganggur,
Belum beban moral melihat ada 2 asisten yang tetap setia menunggu beliau.
Sementara karyawan lain sudah keluar mencari pekerjaan lain.

"Saya harus bergerak.
Cari produk yang ga menyita tenaga, yang ga harus begadang tiap malam..
Usaha yang ga harus fresh. Harus bisa stok. Jadi ga tekor di tenaga seperti dulu"
lanjut mbak Ika.

Dan mulailah beliau merintis lagi dari awal ...
Mulai dari selai rumahan, nastar, bumbu hingga frozen food
(Bisa dibaca ... DISINI)

Kisah perjalanan mbak Ika jadi pelajaran berharga buat saya
Setidaknya saya menangkap spirit untuk bangkit.
Khusus untuk suami beliau, respect saya untuk beliau
Suami yang menyediakan diri mensupport penuh mbak Ika

Setidaknya sebagai mantan anggota DPR, tetap bisa mengukir cerita yang sama
"Dari DPR ke DPR ...
Dari Dewan Perwakilan Rakyat ke DaPuR Aulia"
(Ini mah bisa-bisanya saya main plesetan kata ...)

Terakhir ...
Masih dengan harapan yang sama.
Semoga menginspirasi.


Yk - Juni 06, 2017


KITTY PetShop

Sebenarnya saat saya bicara dengan mbak Ellya Evita selaku owner dari KITTY PetShop
Memori saya mendadak lari ke masa lalu yang indah dalam ingatan
Bukan karena saya punya "kisah lama" dengan mbak Elly lho
(Baru kenal bro ... Hehe)

Melainkan ingatan tentang saya yang pernah memelihara kucing 2 ekor
Kucing kampung sih ... namanya Icus yang berbulu kuning dan Belly yang kelabu.
2 kucing dengan 2 karakter yang berbeda.
Icus doyan di rumah ... Belly suka travelling
Hahaha ...

Cukup itu saja cerita tentang kucing saya
Gak penting untuk anda tahu ...
Namun kalau bicara sifat atau karakter, 2 ekor aja beda
Bagaimana dengan mbak Elly yang mengasuh beberapa kucing seperti foto di bawah ini.
Kayaknya butuh kesabaran tingkat tinggi deh ...



KUNAKINI Custom Wood

Nama unik untuk suatu produk memang jadi reminder
Mirip dengan brand KUNAKINI yang diangkat oleh mas EKO

Pertama kali membaca KUNAKINI memang otak saya sempat berputar
Bahasa mana nih? Atau akronim dari apa?
Yang jelas mas EKO selaku pemilik bisnis kayu KUNAKINI sudah berhasil membuat saya penasaran.
Mungkin juga bagi anda ...

Jangan berpikir bahwa mas EKO memiliki latar belakang pendidikan formal
atau pengalaman di bidang perkayuan.
Sama sekali tidak, Sebagaimana penuturan beliau :
"Saya memulai usaha kayu ini bener-bener dari nol,
Soalnya saya tidak ada basic samasekali di pertukangan kayu...
Tapi dengan tekad yang kuat saya memberanikan diri untuk terjun di dunia pertukangan kayu"

Saya melihat, hampir semua pelaku bisnis UMKM berangkat dari tekad kuat belajar.
Membuat saya bercermin diri, sekuat itu kah saya?
(Sambil mematut-matut diri di depan cermin nih .... Hahaha)


"PanPan" Jahe Instant

Pan ane dah bilang
Pan udeh ane bilang

Gitu kira-kira orang Betawi ngomong ya?
Hehe ...

Saya tidak bicara dialek, logat dan sebagainya
Hanya ada sesuatu yang unik dari penamaan jahe rempah instant milik pak BENY
Apakah anda mengira pak BENY orang Betawi?
Bisa jadi. Namun perkiraan anda salah, karena beliau tinggal di Sidoarjo, Jawa Timur

Mengapa merk PANPAN akhirnya ditempelkan di produk jahe instant olahan pak BENY?
Karena "simple", sesederhana gaya dan penampilan pak BENY ... Hahaha
Penasaran kan?

Tapi di mata saya ...
Merk PANPAN menjadi keunikan tersendiri
Kayaknya pas kalau disebut PANPAN Jahe Instant
Mudah diingat ... PANPAN ... PANPAN ... Hahaha

Oya ...
Ini penampakan si PANPAN 


Hikmah di Balik Nama

Sumber : Pinterest



William Shakespeare, seorang penulis asal Inggris,
terkenal dengan sekian banyak quotes.
Salah satu yang pernah diungkapkan adalah
"Apa arti sebuah nama?" ... kutipan dari karya besarnya yaitu "Romeo and Juliet"
Lengkapnya adalah
"What's in a name? That which we call a rose by any other name would smell as sweet"

Whatever ...
(ini kata saya ...)
Karena saya adalah orang yang percaya bahwa
Di dalam nama, ada doa ...

Kenapa saya membahas nama di tag bisnis?
Ini adalah tulisan lanjutan dari "Sagon Zayya" yang bisa anda baca DISINI.
Sejarah "panjang" perjalanan bisnis ini  
Dituturkan oleh mbak Asih selaku pemiliknya

Hasrat berbisnis muncul saat sang suami (mas Agus PB) memutuskan untuk mengundurkan diri
Dari pekerjaan sebagai karyawan salah satu perusahaan taxi yang cukup bonafid di Jakarta.
Beliau memutuskan untuk pulang ke kampung halaman.
Alasan mengundurkan diri...? Tidak disampaikan ke saya
Tapi dugaan saya, karena mas Agus gak tahan berjauhan dengan mbak Asih
Hehehe ...

Berbekal uang pesangon dari perusahaan.
Harapan suami, di kampung bisa merintis usaha di bidang pertanian atau peternakan.
Saat mbak Asih mengajak usaha dagang,
Mas Agus menjawab bahwa tidak semua orang bisa berdagang.
Manusiawi ... bukan karena saya membela mas Agus sebagai sesama lelaki
Karena kalau mau jujur saya lebih suka membela wanita ... mbak Asih misalnya 😁

Ya ... manusiawi ... lumrah ...
Karena hal baru cenderung menakutkan
Istilah English-nya ... All beginning are difficult 
(Sok Inggris ya .. )

Modal uang pesangon yang cukup besar untuk ukuran kantong beliau berdua,
mulai dibelanjakan untuk membuat kandang, membeli kambing dan ayam.
Seiring berjalannya waktu, kambing ada yang mati, ayam juga banyak yang tiba-tiba mati
Perlahan modal habis

"Alloh begitu sayang kepada kami, kami pernah bermain riba..
semoga harta yang hilang bisa menghapus dosa riba kami, dan Alloh ridho. 
Aamiin",
lanjut mbak Asih.

Akhirnya mas Agus pindah haluan, dengan melamar menjadi sales pupuk.
Beliau menekuni profesi baru tersebut selama hampir 6 bulan.
Seiring waktu mas Agus berubah pikiran lagi.
Beliau ingin untuk jualan produk sendiri saja, agar fleksibel dalam me-manage waktu.
Hal yang menggembirakan hati mbak Asih, karena dari awal menginginkan untuk berdagang.

Bisnis industri makanan mereka awali dengan membuat kue lumpur, bolu kukus dan nasi uduk.
Sebagian dititipkan di warung.
Nasi uduk dijual keliling mulai dari kecamatan Petanahan sampai Puring, Kabupaten Kebumen.

Entah bagaimana awal mulanya, usaha beliau beralih ke ayam bakar.
Ayam bakar dititip jual di pasar Petanahan.
Tidak hanya itu, mereka juga menitipkan jualan jajanan (makanan kecil) pada keponakan yang bersekolah di Karanganyar.
Multiproduct mereka punya, karena juga menerima pesanan nugget lele dan nugget ayam.

Dari pengalaman membuat nugget tersebut,
memotivasi mbak Asih dan suami untuk berpikir tentang brand / merk dagang.
KIM'S Nugget adalah nama yang diberikan untuk nugget lele dan nugget ayam.

Alhamdulillah respon pasar positif.
Mulailah bisnis dialihkan untuk fokus di nugget.
Mbak Asih melanjutkan cerita

"Dan mulailah kami bermimpi, dengan nugget kami ingin merangkul ibu-ibu di Nampudadi untuk bekerjasama membesarkan nugget.
Qodarulloh...setelah kami kesana kemari, mencoba mengurus perijinan, mentok di perijinan MD untuk frozen food.
Perlahan kami mundur dari nugget..."


Habis nugget, terbitlah susu ...
Pantang menyerah beliau berdua, dan mengalihkan bisnis ke penjualan susu kedelai
Masih mengusung mimpi yang sama yaitu pemberdayaan masyarakat Nampudadi (baca : desa tempat tinggal beliau)
Inspirasi muncul karena penjualan susu kedelai di Kebumen sangat bagus.
Selain itu ada keprihatinan atas minuman dalam kemasan gelas pabrikan yang nyaris mendarah daging.
(saluuuuut ... )
Respon pasar bagus, dan label M-Segar diberikan pada produk ini oleh mas Agus.


Finally ... It's about ZAYA.
Saya melihat, bagaimana suami istri ini selalu berusaha memberikan brand pada setiap produknya.
Bagaimana dengan Sagon Zaya ?
Mbak Asih menuturkan :

"Brand ini lahir dengan pemikiran matang bersama suami, 
tentu didahului dengan doa kepada Alloh Ta'ala.
Nama ini diambil dari nama anak ke 2 kami, Mazaya, 
Mazaya memiliki arti keistimewaan atau keunggulan.
Begitupun harapan kami, produk kami nantinya menjadi produk yang istimewa.
Istimewa tidak melulu harus menjadi yang nomor 1. 
Saat Zaya hadir menemani kebersamaan bersama keluarga, teman, dan kerabat, itupun istimewa.
Kepercayaan dari seluruh pelanggan, dan mitra, itu salah satu wujud Zaya istimewa.."

Tambahnya lagi ...
"Zaya jika diucapkan oleh lidah orang Jawa, khususnya Nampudadi, bisa berubah jadi Jaya.
Harapan kami, itu merupakan doa bagi kami agar Zaya Jaya. 😊
Atau bisa juga jadi Saya, ini doa yang tak kalah baiknya, rasa kepemilikan akan menghadirkan cinta, Zaya Saya..."
(Komen saya : meleset diucapkan, tapi jadi doa ... Aamiin)

Sebagai penutup ...
Bisnis mbak Asih dan mas Agus belumlah sebesar apa yang diperkirakan banyak orang.
Kemana-mana mereka masih setia naik sepeda motor ber-akrobat.
Karena 1 sepeda motor, 5 penumpang.
Hahaha ...

Satu pesan yang disampaikan ke saya :

"Cerita kami tidak ada maksud untuk menggurui.
Semoga bisa menjadi penyemangat buat teman-teman yang sedang merintis bisnis,
atau masih ragu dan malu dalam memulai usaha.
Kami pun pernah malu bahkan sampai saat ini, 
Tapi harus selalu semangat".

So Guys ...
What is in a Name ?

Sagon ZAYA


"Love is on the way
I can see it in your eyes
Let's give it one more try tonight baby"


Alunan lagu itu masih lekat di indera dengar saya
Dan kenangan melayang di era tahun 90-an
Saat lagu itu merajai tangga lagu di banyak radio
Jangan ngaku rocker kalau gak tahu lagu itu
Right ... "Love is on the Way" by Saigon Kick

Laaaah ...
Anda jangan salah sangka kalau saya salah lapak
Membahas lagu kok di topik kuliner

Enggak ... nggak salah
Saya tetap bahas bisnis kuliner disini

Entah apa di otak saya ...
Setiap saya membaca nama grup band Saigon Kick
Nyaris saya selalu ingat nama makanan yang sudah lama tidak saya jumpai
(maksudnya tidak dijumpai di rumah saya ....)

Itu makanan yang saya suka semasa kecil dulu
Namanya SAGON (Cuma beda 1 huruf dengan SAIGON ... Hahaha ...)
Sering dibawakan saudara saya saat bertandang ke rumah

Dan suatu keberuntungan besar, 
Saya sempat berbincang dengan owner dari salah satu produsen sagon hari ini
Seperti mengulang memori ... when I was a child


Beliau saya sapa dengan mbak ASIH pemilik dari SAGON ZAYA
Usaha yang beliau bangun bersama suami sejak Oktober 2015,
bukanlah usaha pertama yang mereka buka
Ada cerita suka duka di awal perjalanan mereka
(Sabaaaar ... kasih waktu saya untuk menulisnya di INSPIRASI BISNIS)



    

Kecap Kalkun

KECAP ...
Semua tahu barang apa itu

Bahan 1 ini berikan sensasi rasa tersendiri untuk berbagai olahan.
Ayam kecap, semur daging
Nasi goreng, mie goreng
Sate ...
Bahkan dengan nasi putih sekalipun plus kerupuk
(Ingat semasa kost, saat uang bulanan belum nyampe ... Hehe)

Kecap yang fleksibel penggunaannya ini menarik hati pak KHAIRUL
Beliau mulai membangun bisnis rumahan kecap manis pada tahun 2013.
Perjuangan yang tak pernah henti membawa produknya mendapat pengakuan Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun.
Tahun 2017 ini produk kecap beliau ini sudah mendapat Nomor P-IRT (Pangan Industri Rumah Tangga).
Jadi tak perlu ragu kan ...?

Oya ...
Merk-nya ... KECAP CAP KALKUN MADIUN
Lezat tiada tara.
Produk home industry higienis
Tanpa pengental dan tanpa pengawet bahan kimia
(Hahaha ... Bahasa saya jadi iklan banget ya ... !!!)

Ini dia produksi KECAP CAP KALKUN MADIUN




MOCAF van Banjarnegara

Setelah kemarin saya sempat menulis ...
INSPIRASI DAUN UBI
Kali ini saya belum akan pindah dari jagad per-TELO-an
Ingat ... Ubi = Singkong alias TELO dalam bahasa Jawa .. Hehe

Untuk anda tahu ...
Orang Jawa kalau tidak menyukai sesuatu
Salah satu yang keluar dari mulutnya adalah kata "TELOOOO !!!"

Andai dia tahu bahwa singkong banyak manfaatnya
Tentu urung mengeluarkan "umpatan" seperti itu 😁
Apalagi kalau dia sadar bahwa singkong itu cikal bakalnya dari Brasil dan Paraguay
(Emang apa hubungannya yaaa ...?)

Maaf ... prolognya panjang
Karena yang saya bahas adalah MOCAF

Apa sih MOCAF itu ?
MOCAF is ..... Modification of Cassava Flour
atau Modified Cassava Flour
Singkat kata MOCAF adalah tepung singkong

"MOCAF van Banjarnegara" yang saya jadikan judul tulisan ini
Memang bicara tentang home industry MOCAF di Kabupaten Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah.
Tepatnya di desa Sokanandi, kecamatan Banjarnegara.

Banyak sekali sosok wanita tangguh di balik bisnis yang saya kenal
Juga untuk MOCAF Banjarnegara ini
Ada seorang wanita bernama mbak ARIN

Berangkat dari keprihatinan pada anjlog-nya harga singkong di 2017 ini
Bayangkan .... sampai Rp.250/kg,
Padahal tahun lalu kisaran harga Rp. 2.000 s.d. 4.000 per kilogram

Mungkin kalau mbak ARIN bukan petani singkong, hal ini bukan masalah
Tapi kondisinya ... beliau berurusan dengan jual singkong,
Sehingga harus berstrategi untuk tetap survive

Strategi apa?
Beliau belajar membuat MOCAF
Dan saat ini sudah bisa produksi sendiri



Inspirasi Daun Ubi


Inspirasi Bisnis bisa datang dari mana saja ...
Sama seperti bisnis AYAM COBEK MAK WO

So you know guys
Ini lanjutan tulisan sebelumnya ... Episode 1-nya bisa baca DISINI

Balik ke AYAM COBEK MAK WO
"Ayam" ... tahulah anda ... itu sebangsa unggas yang cukup nge-hits ... Haha
"Cobek" ... idem ... maksudnya sama tahu
Nah kalau "Mak Wo" ? ... adalah panggilan yang sangat familiar kepada seorang ibu yang juga merupakan seorang kakak tertua.

Sosok Mak Wo di bisnis ini adalah ibunda dari pemilik warung AYAM COBEK MAK WO.
Saya percaya bahwa nama itu membawa barokah
Dan saya pun yakin bahwa PENAMAAN BISNIS ini adalah penghormatan kepada sang Ibu.

Maaf ... sekali lagi saya bukan pakar bisnis, I'm just an ordinary man.
Sejujurnya saya kurang nyaman dengan brand bisnis yang menggunakan kata-kata kurang pantas
Terkesan hanya sebagai sensasi belaka ....
(Anda boleh gak sepakat bro ,,,, )

Next ... Ayam sangat populer
Bisa diolah dalam banyak cara yang mungkin nyaris sama dari warung ayam kebanyakan
Ada strategi yang dilakukan founder dari AYAM COBEK MAK WO

Sebutlah nama Kak Hepy
Ini Bidadari pertama di bisnis ini
(saya kan sudah sebut di episode 1 kalau ada bidadari di balik kuliner ini)

Beliau yang menjadi inisiator Ayam Cobek Mak Wo sekaligus "think tank"-nya
Salah satu yang dilakukan adalah OBSERVASI resep lama Melayu, dan coba di-mix-kan dengan bumbu dan selera modern.
Apa yang saya lihat? ... Membuat cita rasa yang UNIK sebagai senjata bisnis kuliner

Sudah ditentukan pula bahwa Ayam Cobek adalah menu ANDALAN
(Menurut saya ini penting sebagai trademark bisnis)
Jika kemudian bicara ada yang diandalkan, bukan berarti tidak butuh dukungan.
Pilihan menu dukungan adalah makanan "sejuta umat" mie ayam dan bakso.

Saya sudah sebut bahwa mie ayam dan bakso adalah menu yang merakyat
Namun alasan yang lebih pasti dituturkan oleh Bidadari ke-2 dari bisnis ini yaitu Kak Mega
(Enak kan jadi CEO RagamInfo ... ketemu bidadari dimana-mana .. Haha)

Kak Mega ini co-founder sekaligus juga adik kandung Kak Hepy
Beliau sampaikan bahwa di Batam (baca : lokasi bisnis ini) cuaca tidak menentu.
Kadang panas kadang hujan. Mau keluar makan siang kadang hujan. Malam juga kadang hujan.
Masyarakat keluar rumah bisa jadi bukan pada jam makan siang atau makan malam.
Mereka lebih memilih makan "berat" di rumah, sehingga saat keluar rumah hanya mencari persinggahan untuk makan yang tidak terlalu berat seperti mie ayam atau bakso.
(Komentar saya ... ada pengamatan KONDISI ALAM dan PERILAKU KONSUMEN)

Selanjutnya mengapa menu andalan adalah ayam cobek?
Kak Mega bicara blak-blakan di depan saya ....

Kami bukan dari kalangan keluarga kaya
Ibu kami (baca : Mak Wo) punya 5 anak
Ayah bekerja sebagai admin di sebuah perusahaan.
Kondisi ekonomi keluarga kami selalu pas-pasan
Tapi alhamdulillah anak-anak Mamak bisa tumbuh dengan baik
Karena DAUN UBI

Whaaaaat ......? 
(Bayangkan ekspresi kaget saya, kayak aktor sinetron kacangan yang tayang rutin di TV .. Hihi)

inspirasi daun ubi